Pertemuan II
1.
Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja
merupakan penduduk yang sedang bekerja atau yang sedang mencari pekerjaan dan
yang melakukan kegiatan-kegiatan lain seperti bersekolah dan mengurus rumah
tangga. Para pencari kerja adalah orang yang bersekolah serta orang yang
mengurus rumah tangga walaupun mereka tidak bekerja, tetapi dianggap secara
fisik mampu dan sewaktu-waktu dapat bekerja. Jadi pengertian tenaga kerja dan
bukan tenaga kerja dibedakan hanya oleh batas umur, sehingga tiap-tiap Negara
memberikan batasan yang berbeda-beda. Di Indonesia yang dikelompokkan sebagai
tenaga kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Dengan demikian,
penduduk yang berumur kurang dari 15 tahun dan lebih dari 50 tahun
dikelompokkan sebagai bukan tenaga kerja.
2. Penggolongan tenaga kerja
a.
Berdasarkan Penduduknya
·
Tenaga kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan
sanggup bekerja jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga
Kerja, mereka yang dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia
antara 15 tahun sampai dengan 64 tahun.
·
Bukan tenaga kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau
bekerja, meskipun ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja
No. 13 Tahun 2003, mereka adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang
berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64 tahun. Contoh kelompok ini
adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.
b.
Berdasarkan
Batas Kerja
·
Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang
sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang
aktif mencari pekerjaan.
·
Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang
kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh
kelompok ini adalah:
Ø Para ibu
rumah tangga dan orang cacat, dan
Ø Para penganggur
sukarela
c.
Berdasarkan kualitasnya
·
Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau
kemahiran dalam bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan
nonformal. Contohnya: pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
·
Tenagakerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam
bidang tertentudengan melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini
dibutuhkan latihan secara berulang-ulang sehingga mampu menguasai pekerjaan
tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan lain-lain.
·
Tenagakerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga,
dan sebagainya.
3.
Pengertian Angkatan Kerja
Angkatan
kerja merupakan bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau
berusaha untuk terlibat dalam kegiatan produktif memproduksi barang dan jasa. Maka,
angkatan kerja terdiri atas penduduk yang sudah menghasilkan barang atau jasa
dan sebagian lain tergolong siap bekerja serta sedang berusaha mencari
pekerjaan. Tidak semua masih sekolah,
dan lain-lain. penduduk dalam usia kerja termasuk angkatan kerja (ekonomis
aktif). Tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun yang tidak berusaha untuk
terlibat dalam kegiatan produktif dikelompokkan ke dalam bukan angkatan kerja.
Mislanya, golongan yang mengurus rumah tangga, golongan yangmasih sekolah dan
lain-lain.
4.
Pengelompokkan angkatan kerja
Angkatan
kerja dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja (employed)
dan bukan pekerja atau pengangguran (unemployed).
Pekerja adalah penduduk angkatan kerja yang benar-benar mendapat pekerjaan
penuh, sedangkan pengangguran adalah penduduk usia kerja tetapi belum
mendapatkan kesempatan bekerja.
Pekerja
(employed) sendiri dikelompokkan menjadi
dua, yaitu pekerja penuh (full employed)
dan pekerja setengah pengangguran (underemployed).
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai pekerja
penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan
keahlian atau berdasarkan pendidikan.
Sedangkan
setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi jam kerja minimal
sehingga pendapatannya juga di bawah standar minimal. Pekerja seperti ini
tingkat produktivitasnya rendah karena mereka bekerja bukan pada bidang
keahliannya dan tidak sesuai latar belakang pendidikannya. Misalnya, sarjana
yang bekerja sebagai tukang antar koran di pagi hari.
Kelompok
angkatan kerja bukan pekerja atau pengangguran (unemployed)
ini dikelompokkan lagi menurut sifat dan penyebabnya, yaitu sebagai berikut.
1.
Pengangguran berdasarkan sifatnya ada
tiga macam, yaitu sebagaiberikut.
a.
Pengangguran terbuka merupakan bagian dari
angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi
mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja),
atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah
memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b.
Setengah pengangguran, adalah tenaga
kerja yang bekerja tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam
kerjanya dalam satu minggu kurang dari 40 jam.
c.
Pengangguran terselubung, adalah tenaga
kerja yang bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya
seorang petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu
orang, tetapi karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah
tersebut. Dalam hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubung.
2.
Pengangguran berdasarkan penyebabnya
dibedakan menjadi berikut ini.
a.
Pengangguran siklis atau karena siklus
konjungtur, yaitu pengangguran yang terjadi
akibat gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi.
Misalnya, pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
b.
Pengangguran friksi atau pengangguran
sementara, yaitu pengangguran sementara waktu. Misalnya, seseorang yang sedang
menunggu waktu panggilan mulai kerja.
c.
Pengangguran teknologi, yaitu
pengangguran akibat perubahan teknologi seperti teknologi manual menjadi
teknologi elektronik. Misalnya, seseorang yang tidak mampu memenuhi tuntutan
pekerjaan untuk menggunakan komputer maka dengan sendirinya ia akan digantikan
oleh karyawan lain yang mampu menggunakan komputer.
d.
Pengangguran musiman, yaitu pengangguran
akibat perubahan musim atau kegagalan musim. Misalnya, petani menganggur karena
musim paceklik, nelayan menganggur karena musim badai.
e.
Pengangguran voluntary, yaitu
pengangguran yang terjadi karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi
dengan sukarela ia tidak bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta
kekayaan mereka. Misalnya: menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga
uang simpanan.
f. Pengangguran
struktural, yaitu pengangguran karena perubahan struktur ekonomi. Misalnya,
negara agraris yang berubah menjadi negara industri, lahan-lahan pertanian
digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga kerjanya belum mempunyai keterampilan
di sektor industri.