Sebagai
ilustrasi berikut disajikan contoh penghitungan harga pokok penjualan dan laba
kotor penjualan. Contoh: Penghitungan harga pokok penjualan dan laba kotor
penjualan Pada tanggal 31 Desember 2005, PD RHN memiliki sebagian data keuangan,
sebagai berikut:
• Persediaan
barang dagangan, 1 Jan 2005
Rp7.950.000,-
• Persediaan
barang dagangan, 31 Des 2005
Rp5.400.000,-
• Pembelian
selama tahun 2005
Rp26.750.000,-
• Beban angkut
pembelian Rp1.100.000,-
• Potongan
pembelian Rp800.000,-
• Retur
pembelian Rp1.200.000,-
• Penjualan
selama tahun 2005 Rp43.950.000,-
• Retur
penjualan Rp1.450.000,-
• Potongan
penjualan Rp750.000,-Diminta:
1) Hitung
besarnya harga pokok penjualan
2) Hitung
besarnya laba kotor penjualan
Penghitungan
Harga Pokok Penjualan
Persediaan
barang awal Rp7.950.000,-
Pembelian Rp26.750.000,-
Beban angkut
pembelian Rp1.100.000,-
Pembelian kotor Rp27.850.000,-
Dikurangi:
Potongan
pembelian Rp800.000,-
Retur pembelian Rp1.200.000,-
Rp2.000.000,- (-)
Pembelian bersih
Rp25.850.000,-
Harga pokok
barang yang tersedia untuk dijual Rp33.800.000,-
Dikurangi:
Persediaan barang akhir Rp5.400.000,-
Harga pokok
penjualan Rp28.400.000,
-===========
Penghitungan
Laba Kotor Penjualan
Penjualan Rp
43.950.000,-
Dikurangi:
Retur penjualan Rp1.450.000,-
Potongan
penjualan Rp 750.000,-
Rp2.200.000,-
Penjualan bersih
Rp41.750.000,-
Dikurangi: Harga
pokok penjualan Rp28.400.000,-
Laba kotor
penjualan Rp13.350.000,
-===========