BAB I
PENCATATAN
AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN DAGANG
A. Pencatatan
Transaksi Kedalam Jurnal Khusus
Perusahaan
dagang merupakan bentuk usaha yang melakukan pembelian barang dagang untuk
dijual kembali kepada masyarakat.
Transaksi tersebut tercatat sesuia dengan standar akuntansi perusahaan dagang.
Produk akuntansi menjadi bahan evaluasi sebagai dasar pengambilan keputusan
berkaitan dengan kegiatan usaha.
1.
Ciri-Ciri Perusahaan Dagang
Perusahaan
dagang adalah bentuk usaaha yang kegiatan membeli barang untuk dijual kembali
kepada masyarakat tanpa mengubah sifat barang. Pengelolahan barang hanya
terbatas pada pengemasan dan pelabelan. Barang yang akan di perdagangkan
disimpan di gudang. Contoh perusahaan dagang adalah depot, toko, showroom,
minimarket, hypermarket, dan swalayan. Selama menjalankan krgiatan usahanya,
perusahaan dagang melakukan kegiatatan akuntansi antara lain menggunakan akun
persediaan barang, memperhitungkan harga pokok penjualan (HPP), serta meenyusun
laporan laba rugi dalam bentuk single step/multiple step.
2.
Transaksi Perusahaan Dagang
Transaksi
pada PD juga terjadi pada perusahaan jasa. Akan tetapi, ada sebagian transaksi
yang tidak terjadi pada perusahaan jasa. Transaksi yang terjadi pada perusahaan
dagang sbb:
a. Pembelian
Barang Dagang
Transaksi pembelian barang dagang
kegiatan untuk membeli dan menjualkan kembali barang dagang kepada masyarakat.
Transaksi ini bisa dilakukan secara tunai
atau kredit. Pencatatan transaksi pembelian barang dagang sbb:
1)
Pembelian
tunai
Pembelian RP xx
Kas RP xx
2)
Pembelian
kredit
Pembelian RP
xx
Utang dagang RP xx
b. Retur
Pembelian Dan Pengurangan Harga
Transaksi ini terjadi akibat
pembelian barang yang tidak sesuai dengan pesanan atau rusak. Pengembalian
tersebut berkurangnya utang dagang. Jika barang rusaak tidak dikembalikan,
pembeli dapat mengurangi harga barang. atas transaksi ini, perusahaan
menerbitkan nota debit. Pencatatan transaksi retur pembelian dan pengurangan
harga (PH) sbb:
Utang
harga RPxx
Retur pembelian dan ph RP xx
c. Potongan
Pembelian
Potongan
pembelian diberikan pada penjual agar
pembeli melunasi utangnya sebelum jatuh tempo. Potongan akan diperoleh pembeli
jika pelunasan utang dilakukan pada masa potongan. Akibatnya, jumlah utang yang harus dibayar
pembeli menjadi berkurang. Ukti transaksi potongan pembelian berupa kuitansi
atau bukti pengeluaran kas. Pencatatan transaksi potongan pembelian sbb:
Utang
dagang RP
XX
Kas RP
XX
Potongan pembelian RP XX
d. Beban
Angkut Penjualan
Beban
angkut pembelian merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut barang dari
gudang penjuaal ke gudang pembeli. Beban angkut menjadi tanggungan pembeli yang
dibuktikan dengan faktur. Pencatatan beban angkut pembelian sbb:
Beban
angkut pembelian RP XX
Kas RP
XX
Akan
tetapi, tidak menutup keemungkinan beban angkut pembelian ditanggung oleh pihak
penjual. Akibatnya, harga neto faktur terdiri atas haraga pembelian barang
ditambah beban angkut pembelian. Pencatatnya sbb:
Pembelian RP XX
Beban
angkut pembelian RP XX
Utang dagang RP XX
e. Penjualan
Barang Dagang
Penjualan
barang dagang dapat dilakukan secara tunai maupun kredit, atau sebagiannya
secara tunai dan sisanya dibayar secara kredit. Bukti transaksi penjualan
barang dagang sbb:
Kas
RP
XX
Penjualan RP XX
Atau
Piutang
dagang RP XX
Penjualan RP XX
f.
Retur Penjualan Dan PH
Retur
penjualan terjadi karena pembeli menggembalikan barang dagang yang rusak atau
tidak sesuai pesanan kepada penjual.pengembalian barang dagang mengurangi
piutang dagang. Bukti transaksi berupa
nota kredit. Pencatatan transaksi retur penjualan dan Ph sbb:
Retur
penjualan dan PH Rp XX
Piutang dagang RP XX
g. Potongan
Penjualan
Potongan
penjualan merupakan potongan yang diberikan penjual agar pembeli segera melunasi utangnya. Potongan penjualan
akan mengurangi jumlah piutang dagang pada saat jatuh tempo. Bukti transaksi tersebut berupa kuitansi atas
bukti kas masuk. Pencatatan transaksi potongan penjualan sbb:
Kas RP XX
Potongan
penjualan RP XX
Piutang dagang RP XX
h. Beban
Angkut Penjualan
Pada
perjanjian penjualan barang, ada kemungkinan penjual menanggung biaya
pengiriman barang dagang ke gudang pembeli. Biaqya tersebut di catat
penjual sebagai beban angkut penjual.
Pencatatan transaksi beban angkut penjualan sbb:
Beban
angkut penjualan RP XX
Kas RP
XX
Atau
Beban
angkut penjualan RP XX
Utang dagang RP XX
i.
Persediaan Barang Dagang
Persedian
barang dagang adalah jumlah persediaan yang tersisa pada akhir periode
tertentu. Persediaan dibedakan menjadi persediaan awal dan persedian akhir.
Misalnya persediaan barang dagang per 31 des 2009 adalah jumlah persediaan
setelah dilakukan perhitungan fisik (stock opname) di gudang atau toko.
Persedian dicatat dalam akun persediaan barang dangang dengan bukti memorial.